Jambitv.co, Jambi - Bicara soal sajian atau kuliner bulan puasa, kolang kaling atau yang biasa disebut warga dengan nama beluluk ini memang tidak bisa kita kesampingkan. Biji dari buah pohon kayu aren ini selalu hadir setiap bulan ramadhan.
Produksi kolang kaling atau beluluk setiap memasuki bulan ramadhan akan selalu meningkat. Hal ini tentu membuat sentra produksi kolang kaling (beluluk) yang berada di Desa Jambi Tulo Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi banjir orderan. Bahkan pesanan kolang kaling jauh meningkat jika dibanding dengan hari biasa. Sebelum diolah, warga mengambil buah kolang kaling dari pohon aren yang tumbuh subur di kawasan pedesaan.
BACA JUGA:Warga Pulau Buayo Pawai Obor Sambut Puasa Ramadhan 1445 H
Setelah dipanen, satu persatu buah dibersihkan. Kolang kaling ini direbus dengan menggunakan tungku kayu yang besar. Proses merebus ini dilakukan selain untuk membuang getah, juga untuk memudahkan membuka buah kolang kaling. Buah kolang kaling yang telah dikupas ini siap dipasarkan dengan harga mulai Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu perkilogramnya.
BACA JUGA:Tradisi Nyekar Jelang Ramadhan di Batanghari, Warga Ramai-Ramai Bersihkan Kawasan Pemakaman
“Direbus dahulu, diangkat kemudian dicongkel. Kalau direbus itu sekitar 1 jam. Untuk harga mulai dari Rp 12.000 sampai Rp 15.000 sekilo. Ini kan baru mulai masuk puasa, kalau dalam pertengahan puasa itu biasanya banyak pesanan. Beluluk ini cuma setahun sekali adanya, itu hanya di bulan ramadhan,” jelas pengolah kolang kaling, Putri.
Sementara itu salah seorang pembeli mengatakan, buah kolang kaling yang dibeli akan diolah menjadi menu segar untuk berbuka.
“Ini untuk persiapan buka puasa. Dibikin manisan untuk disantap sesudah berbuka atau makan sahur enak, untuk campur es cendol juga sedap,” tambah Rasiman.
Selain enak dimakan, kolang kaling ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol kadar gula serta menjaga kesehatan jantung.