Jambitv.co – Sejak penjajaran Israel ke Palestina, banyak efek yang ditimbulkan di sejumlah negara pendukung keduanya. Seperti yang lagi memanas saat ini, terjadinya pertempuran antara pendukung Pro Iran melawan pendukung Pro AS. Pertempuran intens terjadi di daerah Suriah. Pertempuran antara dua kelompok pendukung ini pecah sejak terjadinya agresi yang dilakukan Israel ke Palestina.
Seperti yang dilaporkan media Aljazeera, banyak pangkalan AS di Suriah dan negara tetangganya Irak, telah diserang beberapa kali. Serangan ini seperti membenarkan peringatan keras dari Iran, bahwa akan terjadi eskalasi regional akibat meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza. Saat ini saja, tercatat sudah lebih dari 11.000 warga Palestina terbunuh dalam 40 hari penjajahan Israel ke Palestina.
Dikutip dari Aljazeera, kelompok-kelompok yang didukung Iran telah menyerang pasukan AS di Suriah dan Irak lebih dari 50 kali sejak dimulainya perang Gaza, dan beberapa serangan terjadi minggu ini. Serangan-serangan tersebut melibatkan roket, rudal dan pesawat tak berawak, hanya menyebabkan kerusakan kecil dan tidak menewaskan tentara AS.
Bahkan merespon serangan tersebut, Washington telah memperingatkan bahwa serangan-serangan tersebut harus dihentikan. AS juga telah melancarkan serangan balasan, yang terakhir dilakukan pada hari Minggu malam terhadap dua situs yang diduga terkait dengan Iran di Suriah. Satu serangan menghantam sebuah fasilitas pelatihan di dekat Abu Kamal, dan yang lainnya menargetkan sebuah rumah aman di dekat Mayadin, keduanya terletak di Suriah timur.
BACA JUGA:Tiktok Dinilai Pro Palestina, Politisi Amerika Meradang Mulai Suarakan Pelarangan Tiktok
Dari informasi pejabat AS, pekan lalu setidaknya 56 personel AS telah terluka dalam serangan-serangan di Suriah dan Irak yang dimulai pada tanggal 17 Oktober. Cedera berkisar dari luka ringan hingga cedera otak traumatis, tetapi Pentagon mengatakan bahwa semua telah dirawat dan mereka kembali bekerja.
Terkait dengan serangan yang dilakukan Israel ke Palestina, Iran bahkan telah berulang kali memperingatkan sejak dimulainya perang di Gaza. Bahwa "front baru" akan dibuka jika Tel Aviv menolak untuk berhenti mengebom warga sipil di jalur yang terkepung tersebut, dan "poros perlawanan" - kelompok-kelompok politik dan bersenjata regional yang bersekutu dengan Teheran - dapat melakukan serangan.
Bahkan, Hizbullah Lebanon telah terlibat dalam pertempuran langsung di perbatasan dengan pasukan Israel selama lebih dari sebulan. Sementara Houthi yang didukung Iran di Yaman telah melancarkan beberapa serangan di Israel selatan.
BACA JUGA:Ribuan Warga Palestina Melarikan Diri dari Kekejaman Israel yang Melakukan Serangan Gaza Utara