KOTAJAMBI, JAMBITV.CO - Sejumlah masyarakat sipil yang terdiri dari mahasiswa, aktivis, seniman, dan jurnalis melakukan aksi September Hitam di Mapolda Jambi. Aksi ini dilakukan karena banyaknya peristiwa kemanusiaan yang terjadi dari tahun lalu, hingga saat ini belum terungkap.
Aksi september hitam yang dilakukan di Mapolda Jambi pada Senin sore hingga malam kemarin (29/09) memang tidak diikuti oleh banyak massa. Namun semua pesan aksi tersampaikan melalui poster dan buku yang di pajang. Risma Pasaribu salah satu aktivis yang mengikuti aksi mengatakan, salah satu yang menjadi sorotan dalam aksi ini ialah, kasus tewasnya balita bernama Kekey, yang jasadnya ditemukan dalam septic tank beberapa tahun lalu, hingga kini belum bisa terungkap. Dimana dirinya menilai ini adalah kejahatan ham berat, tetapi tidak dapat diungkap oleh aparat kepolisian di Jambi. BACA JUGA:Rp 4 Triliun Digelontorkan, Tiga Perusahaan Bangun Jalan Khusus Batu Bara Jambi “Kasus Kekey ini dilaporkan sekitar antara bulan 6 dan bulan 7 di tahun 2022, di tahun 2025 kasusnya sudah lebih dari 3 tahun tapi, sampai hari ini kita tidak tahu siapa pelakunya. Pelakunya masih berkeliaran bebas sementara kita tahu Kekey adalah balita, seorang perempuan yang mohon maaf selama saya mengikuti perkembangan kasus ini ususnya keluar dari anus, tengkorak belakangnya retak dan banyak lebam-lebam artinya kejahatan ini sudah termasuk kejahatan HAM berat dan itu tidak mampu diselesaikan oleh aparat kepolisian Jambi. Kedatangan kita hari ini dimomentum September hitam dimana banyak kejadian-kejadian pelanggaran HAM luar biasa yang di Indonesia ini kami juga ingin mengungkap bahwa di Jambi juga ada Pelanggaran HAM yang sangat-sangat luar biasa” ungkap Risma Pasaribu BACA JUGA:RTRW Itu Bisa Diubah, Apalagi Demi Atasi Macet Batu Bara Selain itu, khususnya peristiwa yang terjadi di wilayah hukum polda Jambi, seperti kasus angkutan batubara yang melindas banyak jiwa, diantaranya mulai dari mahasiswa hingga dosen, hingga saat ini tidak ada tindak lanjut untuk proses hukumannya, yang sudah terjadi sejak tahun 2018 hingga 2025 saat ini. Tidak hanya terkait kasus itu saja, dalam aksi ini, massa juga mempertanyakan sikap dari Kapolda Jambi, yang hingga saat ini masih bungkam dan belum ada niat untuk meminta maaf atas peristiwa penghalangan kerja jurnalistik, yang terjadi saat kunjungan kerja DPR RI ke Mapolda Jambi pada Jumat (12/09) lalu.September Hitam di Jambi: Tuntutan Keadilann Kasus Kekey Hingga Tragedi Batubara
Rabu 01-10-2025,13:17 WIB
Reporter : Rudiansyah
Editor : Suci Mahayanti
Kategori :
Terkait
Selasa 18-11-2025,12:52 WIB
MERIAHNYA ANNIVERSARY RUMAH KITO KE 11 TAHUN, DENGAN BERAGAM KEGIATAN YANG DIHADIRKAN
Senin 17-11-2025,21:00 WIB
Hutama Karya Kebut Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Betung - Tempino - Jambi, Progres Terus Meningkat
Minggu 09-11-2025,12:31 WIB
BPR Sebut PT SAS Tak Mau Dialog karena Masalah Izin, Helly: Lebih Tiga Kali Kita Ajak
Jumat 07-11-2025,12:09 WIB
Bripda W Jadi Tersangka Tunggal Kematian Dosen Cantik Di Bungo
Kamis 30-10-2025,11:11 WIB
Kadis dan Mantan Kadisdik Batanghari Diperiksa dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana BOP Nur Pehatul Janna
Terpopuler
Sabtu 22-11-2025,11:35 WIB
Hutang RSUD Mattaher Jambi, Tercatat Hutang Obat Sebesar Rp.82 Miliar
Sabtu 22-11-2025,13:47 WIB
Waspada TBC: 594 Kasus Ditemukan di Tanjab Barat Sepanjang 2025
Sabtu 22-11-2025,11:54 WIB
Empat Peserta Calon Sekda di Batang Hari Dinyatakan Lolos ke Tahap Selanjutnya
Sabtu 22-11-2025,13:42 WIB
Batang Hari Umumkan Hasil Lelang Jabatan Tiga OPD, 11 Peserta Tidak Lulus
Terkini
Sabtu 22-11-2025,22:04 WIB
Pelantikan Ketua dan Pengurus ARSSI Cabang Jambi Periode 2025 - 2028
Sabtu 22-11-2025,13:47 WIB
Waspada TBC: 594 Kasus Ditemukan di Tanjab Barat Sepanjang 2025
Sabtu 22-11-2025,13:42 WIB
Batang Hari Umumkan Hasil Lelang Jabatan Tiga OPD, 11 Peserta Tidak Lulus
Sabtu 22-11-2025,13:03 WIB