Janji Kerja Satpam Berujung Tipu-Tipu, Warga Muaro Jambi Jadi Korban Rekrutmen Palsu

Janji Kerja Satpam Berujung Tipu-Tipu, Warga Muaro Jambi Jadi Korban Rekrutmen Palsu

Janji Kerja Satpam Berujung Tipu-Tipu, Warga Muaro Jambi Jadi Korban Rekrutmen Palsu-yasri-Jambitv

MUARO JAMBI, JAMBITV.CO – Sejumlah warga di Kabupaten Muaro Jambi menjadi korban dugaan penipuan dengan modus rekrutmen lowongan kerja sebagai satpam di salah satu perusahaan jasa pengamanan di Jambi. Akibat peristiwa ini, para korban yang dijanjikan bisa bekerja sebagai satpam mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Antoni (45), warga Desa Baru, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, menjadi salah satu korban dugaan penipuan bermodus rekrutmen pekerjaan sebagai satpam di sebuah perusahaan jasa pengamanan di Jambi. Ia ditawari oleh terduga pelaku berinisial AR (36), oknum karyawan di perusahaan jasa pengamanan tersebut.

BACA JUGA:9 Tahun Buron, Terpidana Kasus Penipuan Sanggam Parapat Ditangkap Di Jakarta

Pelaku menjanjikan kepada Antoni bahwa anaknya, Muhammad Saufi, bisa bekerja sebagai satpam dengan syarat harus menyerahkan uang sebesar Rp5,5 juta untuk biaya pendidikan dasar (Diksar) satpam. Selain itu, pelaku juga meminta uang tambahan sebesar Rp500 ribu untuk biaya lainnya, sehingga total uang yang diserahkan korban mencapai Rp6 juta secara tunai.

Namun, seiring berjalannya waktu, tawaran kerja dan pelatihan satpam yang dijanjikan ternyata hanya tipu muslihat. Akibatnya, Antoni harus kehilangan uang jutaan rupiah yang diperoleh dari hasil meminjam kepada adiknya. Awalnya, korban tidak merasa curiga karena pelaku masih memiliki hubungan keluarga dengannya. Karena merasa tertipu, korban akhirnya melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

BACA JUGA:Proyek Rp80 Miliar Terancam, Rekanan Akui Setor Miliaran untuk Uang Ketok Palu Kota jambi

“Jadi mula-mula saya tidak nanya kalau di Diksar, dia bilang bisa, ya saya percaya. Saya tanya berapa biayanya, dia bilang lima setengah juta. Saya bilang tunggu dulu, saya belum ada uang. Akhirnya saya pinjam ke adik saya,” ujar Antoni, korban penipuan.

Kasus penipuan dengan modus rekrutmen satpam ini ternyata memakan banyak korban. Selain Antoni, Fri Adena (28), warga Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, juga mengalami hal serupa. Fri harus mengeluarkan uang sebesar Rp8,5 juta secara tunai, dengan harapan adiknya, Febriansyah, bisa diterima bekerja sebagai satpam.Namun, bukan pekerjaan yang didapat, pelaku justru menghilang dan tidak bisa dihubungi hingga kini.

“Awalnya dia kenal sama orang sini. Katanya ada anak buah yang tidak jadi kerja sebagai satpam. Dia bilang ke saya, mau nggak adik kamu kerja? Saya bilang mau. Lalu dia minta uang satu juta untuk masuk kerja. Tapi setelah itu, hilang begitu saja,” ungkap Fri Adena, korban lainnya.

BACA JUGA:Tanpa Pemadam Kebakaran, Warga Batang Asai Berjuang Padamkan Api yang Hanguskan 3 Bangunan

Hal serupa juga dialami Darwisa (45), warga Desa Baru, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Ia kehilangan uang sebesar Rp6,5 juta dengan harapan keponakannya bisa diterima bekerja sebagai satpam. Uang tersebut diserahkan kepada pelaku bernama Albet Riyadi, sebagian secara tunai dan sebagian melalui transfer.Namun, semua harapan itu pupus setelah pelaku memberikan janji palsu.

“Dia minta uang terus, kami kasih. Katanya malamnya langsung wawancara dan besoknya kerja. Tapi setelah itu malah tidak ada kabar. Katanya tunggu satu bulan lagi, tapi sampai sekarang tidak ada panggilan. Uang Rp6,5 juta itu tidak dikembalikan,” kata Darwisa, korban penipuan.

BACA JUGA:OJK dan IJK Provinsi Jambi Gelar

Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian setempat. Warga diimbau untuk berhati-hati terhadap tawaran kerja yang meminta uang dengan dalih biaya administrasi atau pelatihan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: