Tuntut Kompensasi Tol Jambi-Betung, Ibu Dan Anak Datangi BPN Muaro Jambi

Tuntut Kompensasi Tol Jambi-Betung, Ibu Dan Anak Datangi BPN Muaro Jambi

Persoalan Kompensasi Jalan Tol-yasri-Jambitv

MUAROJAMBI, JAMBITV.CO- Guna meminta kejelasan terkait kompensasi pembangunan jalan Tol Jambi-Betung seksi 4, yang hingga kini belum ada kejelasan. Seorang ibu yang berkerja sebagai buruh pabrik bersama ke dua anaknya mendatangi Kantor Badan Pertanahan (ATR/BPN) Kabupaten Muaro Jambi untuk mencari keadilan.

Bersama kedua buah hatinya, seorang ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik ini, terus berjuang untuk mencari keadilan, atas lahan dan tanam tumbuh miliknya seluas 5 tumbuk, yang terdampak pembangunan Tol. Hingga kini, lahan milik ibu yang bernama Suprapti ini tak kunjung ada kejelasan, soal pembayaran ganti rugi atau kompensasi pembangunan jalan tol tersebut. 

Suprapti (56) tahun, warga RT. 09, Kelurahan Pijoan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, untuk ke tiga kalinya mendatangi kantor badan pertanahan ATR/ BPN kabupaten muaro jambi pada jumat pagi, (22/11) Suprapti sendiri memiliki legalitas, berupa Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah (Sporadik) tahun 2022, surat keterangan ahli waris dan surat keterangan warisan. 

BACA JUGA:Puluhan Kasus Konflik Lahan di Muaro Jambi, Didominasi Sengketa Antara Warga dan Perusahaan

“Masalah sengketa tanah jalan Tol, saya minta keadilan yang seadil-adilnya, untuk Bapak Prabowo dan Bapak Gibran tolong saya,saya tidak ada tempat mengadu. Hasil pertemuan tadi tidak ada apa-apa, tidak ada saran, tidak ada kepastian,” jelas Suprapti.

Diketahui 3 bulan sudah berjuang, namun hingga kini Suprapti tak kunjung mendapatkan keadilan yang ia harapkan. Disisi lain, suprapti juga sedih lantaran tanah warisan dari almarhum suaminya, yang diatasnya terdapat ratusan batang kelapa sawit diduga dirusak oleh oknum. Selain tanaman sawit yang dirusak, tanahnya pun diduga dikeruk dan dijual untuk konstruksi pembangunan proyek jalan tol. 

Tanah warisan dari almarhum suami Suprapti ini, diketahui berbatasan langsung dengan tanah yang terkena jalan Tol. Akibatnya, saat ini Suprapti dan ke 4 anaknya kesulitan ekonomi, karena pohon sawit yang sebelumnya menjadi sumber kehidupan mereka, kini tak ada lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: