Tiang Penyangga Jembatan Rusak Tertabrak, Kades Ancam Blokade Jalur Lintas Tongkang Batubara

Tiang Penyangga Jembatan Rusak Tertabrak, Kades Ancam Blokade Jalur Lintas Tongkang Batubara

Tiang Penyangga Jembatan Muara Tembesi Rusak Tertabrak Tongkang Batubara - (Foto : Pirdana Atrio // Jambitv)--

Jambitv.co, Batanghari – Akhir-akhir ini, operasional angkutan batubara yang melintasi jalur Sungai Batanghari, kerap menuai sorotan hingga menjadi polemik ditengah masyarakat Kabupaten Batanghari khususnya Kecamatan Muara Tembesi. Apalagi saat ini, pasca kerusakan yang terjadi pada tiang penyangga Jembatan Pelayangan akibat tertabrak tongkang batubara, Kepala Desa Pelayangan dikabarkan akan melakukan aksi blokade terhadap jalur lintas di aliran sungai tersebut.

 

Menurut informasi yang berhasil diperoleh menyebutkan, kapal tongkang bermuatan batubara yang melintasi jembatan ini. Diketahui sudah beberapa kali terpantau oleh warga menyenggol dan bahkan menabrak tiang penyangga jembatan pelayangan tersebut.

 

Kerusakan diperparah setelah salah satu tongkang batubara menabrak tiang penyangga jembatan pada maret 2024 lalu. Namun sayangnya, meski menuai berbagai reaksi dari warga setempat, hingga kini jembatan yang menjadi jalur lintas nasional tersebut, tak kunjung diperbaiki oleh pihak perusahaan maupun dari pihak pemerintah yang berwenang.

 

Kondisi inipun menuai protes keras dari Kepala Desa Pelayangan, Sutiono. Kades ini bahkan mengancam akan mengumpulkan dan mengajak warga untuk melakukan aksi, dengan memblokade jalur lintas Kapal Tongkang batubara di sungai tersebut.

 

”Sampai saat ini belum ada tindakan perbaikan terhadap jembatan itu. Kalau tidak ada tindakan dari pihak terkait, ya kami Insya Allah akan melakukan tindakan represif terhadap akses lalu lintas angkutan batubara di jalur sungai,” kata Sutiono, Selasa (23/2024).

 

Tak hanya itu, Sutiono juga mengaku jika aksi tersebut tidak menutup kemungkinan akan melibatkan massa dari beberapa Desa lainnya. Terutama yang berada dekat dengan kawasan Jembatan Pelayangan tersebut. Seperti Warga di Desa Rantau Kapas Tuo, dan Desa Rantau Kapas Mudo.

 

“Karena ini merupakan akses utama bagi kami untuk menghubungkan ibu kota Kecamatan. Bahkan jembatan ini juga merupakan jalur lintas nasional atau jalan lintas Sumatera,” sebutnya.

 

Dengan demikian, jika dalam waktu dekat tidak ada perbaikan dari pihak yang berwenang ataupun tanggungjawab dari perusahaan batubara. Maka rencana aksi tersebut akan mereka lakukan untuk menghentikan operasional angkutan batubara dari jalur sungai.

 

“Kondisi jembatan itu saat ini, sangat terasa getarannya kalau ada kendaraan seperti mobil yang melintas. Itukan sudah parah, kekuatan untuk menahan jembatan itu sudah kurang berfungsi. Sehingga kita khawatir akan membahayakan warga maupun pengendara yang melintas,” ungkap Kades Pelayangan, Sutiono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jambitv.disway.id