Banjir di Batanghari Rendam 16.950 Rumah Masyarakat di 64 Desa
Banjir di Batanghari Rendam 16.950 Rumah Masyarakat di 64 Desa-Pirdana Atrio-JambiTV
Jambitv.co, Batanghari – Bencana banjir di Batanghari terus meluas. Dari sebelumnya terdata banjir merendam 12.373 unit rumah. Namun update data pada Rabu, 17 Januari 2024, saat ini banjir telah merendam 16.950 unit rumah masyarakat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, Bebi Andihara mengatakan, belasan ribu unit rumah yang terendam tersebut tersebar di 64 desa dan kelurahan di 7 kecamatan. Namun mayoritas masyarakat yang terdampak banjir, tersebar di kecamatan Maro Sebo Ulu, Mersam, Pemayung dan kecamatan Muara Tembesi.
“Warga yang terdampak banjir sudah mencapai 16.950. Kecamatan terbesar yang dilanda banjir ini adalah Maro Sebo Ulu, nomor duanya Mersam, nomor tiganya Tembesi kemudian di Bathin 24 dan Pemayung,” papar Bebi Andihara.
BACA JUGA:Banjir Bandang Kepung Sarolangun, 7.758 Kepala Keluarga di 50 Desa Terdampak Banjir
Menurut Bebi Andihara, akibat bencana banjir yang melanda puluhan desa dan kelurahan ini, diperkirakan jumlah jiwa terdampak banjir mencapai 43.063 orang. Dengan rincian, banjir di Maro Sebo Ulu merendam 15 desa dengan 19.398 jiwa. Banjir di Mersam merendam 13 desa dengan 9.521 jiwa terdampak. Kemudian di Muara Tembesi banjir merendam 12 desa dengan 9.015 jiwa terdampak.
Selanjutnya di kecamatan Batin XXIV banjir merendam 2 desa dengan 98 Kepala Keluarga. Di Maro Sebo Ilir banjir merendam 2 desa dengan jumlah korban terdampak mencapai 1.674 jiwa. Di kecamatan Muara Bulian banjir merendam 9 desa dengan jumlah korban terdampak mencapai 3.455 jiwa dan terakhir di kecamatan Pemayung banjir merendam 11 desa, dengan jumlah korban terdampak mencapai 2.844 kepala keluarga.
BACA JUGA:944 KK di 20 Desa Kabupaten Kerinci Terdampak Banjir Paling Parah
Bebi memastikan, upaya penanganan dan penanggulangan pun terus dilakukan pemerintah daerah setempat. Salah satunya menyalurkan bantuan sembako dan sejumlah kebutuhan peralatan sehari-hari. Termasuk juga tanggap evakuasi jika sewaktu-waktu air kembali naik.
Sementara itu, untuk kondisi ketinggian air sendiri, saat ini terpantau dari alat pengukur ketinggian air, kondisi banjir sudah berangsur surut. Hanya saja, masih terdapat ancaman banjir kiriman dari wilayah lain.
“Kalau dari segi angka alat pengukur ketinggian air kami, saat ini sudah dalam keadaan surut. Tetapi kita juga ada ancaman dari wilayah lain, seperti Kerinci dan Muara Bungo,” pungkas Bebi.
BACA JUGA:Gubernur AL Haris Pikul Beras Antarkan Bantuan Banjir ke Seberang Kota Jambi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jambitv.disway.id