Telah Mengabdi 32 Tahun, Ini Profil Craig Mokhiber yang Mundur Dari Jabatan Direktur HAM PBB

Telah Mengabdi 32 Tahun, Ini Profil Craig Mokhiber yang Mundur Dari Jabatan Direktur HAM PBB

Telah Mengabdi 32 Tahun, Ini Profil Craig Mokhiber yang Mundur Dari Jabatan Direktur HAM PBB--

Jambitv.co – Profil Craig Mokhiber menjadi perbincangan publik setelah dirinya menyatakan mundur dari PBB. Direktur Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Craig Mokhiber mengambil keputusan mundur dari jabatan nya setelah merasa tidak mampu berkontribusi untuk menghentikan Genosida HAM yang dilakukan Israel kepada Palestina(02/11/2024). 

Disadur dari DailyMail, Craig Mokhiber mengirimkan surat pengunduran diri pada tanggal 28 Oktober 2023 kepada Komisaris Tinggi PBB di Jenewa, Volker Turk. Ini juga sebagai bentuk protes Craig kepada PBB yang tidak dapat berbuat banyak terhadap konflik yang berkepanjangan Israel dan Palestine.

Craig Mokhair merupakan seorang Aktivis Hak Asasi Manusia yang telah mengabdikan diri di PBB sejak tahun 1992 hingga ia mengambil keputusan untuk mundur. Saat ini berarti Craig telah mengabdi selama lebih dari 32 tahun di PBB. 

Sebelum bergabung dengan PBB ia pernah bekerja sebagai Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pembela HAM, dan pengacara di firma hukum swasta. 

BACA JUGA:Perang Israel-Hamas, Kekacauan di Gaza dan Tidak Ada Jalur Evakuasi yang Aman Untuk Warga Palestina

Profile Craig Mokhiber, ia memegang bagian pengacara dan spesialis dalam bidang hukum, kebijakan, dan metodologi HAM Internasional di PBB. Dikutip dari laman resmi PBB, Craig Mokhiber pernah memimpin karya asli Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia(OCHCHR) yang membahas tentang pendekatan hak asasi manusia di bidang kemiskinan dan pembangunan. 

Mokhiber memberikan peryataan, Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa “sepenuhnya terlibat dalam serangan mengerikan tersebut,”

Craig yang mendukung Palestina merdeka sebagai Negara, merupakan jalan keluar dari Genosida yang selama ini terjadi pada warga Gaza, Palestina. 

“Kita harus mendukung pembentukan negara sekuler yang demokratis dan tunggal di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah. Dengan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi. Oleh Karen itu, penghapusan kelompok-kelompok yang sangat rasis, pemukiman colonial dan mengakhiri apartheid di seluruh negeri,” tegas Craig. (Aldypratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dailymail