Ini Penyebab Berat Badan Fajri Mencapai 300KG, Ada Istilah ‘Tirah Baring’ yang Membuat Warganet Tercengang
Jambitv.co, Jakarta - Tirah Baring di sinyalir yang jadi penyebab berat badan Fajri mencapai 300kg. Tirah baring menjadi bahan pembicaraan masyarakat dan warganet setelah kasus Muhammad Fajri yang mengaku berat badannya terus bertambah sejak melakukannya. Tak tanggung-tanggung, Muhammad Fajri saat di evakuasi memiliki bobot yang mencapai lebih kurang 300 kg. Tirah baring di sebut juga dengan bed rest atau bentuk perawatan yang menganjurkan pasien untuk beristirahat di tempat tidur dan membatasi aktivitas sehari-hari. Perawatan tirah baring sering di anjurkan untuk pasien yang tidak mampu melakukan mobilisasi atau berada dalam kondisi yang tidak baik secara medis. Praktek tirah baring sendiri bukanlah hal yang baru, bahkan perawatan tirah baring ini juga telah di lakukan sebagai salah satu cara pemulihan dari penyakit sejak abad ke-19 dengan istilah rest cure. Perawatan di laksanakan berlandaskan kepercayaan bahwa tidur atau beristirahat dapat mengurangi rasa sakit. Selain mengatasi penyakit fisik, pemulihan dengan cara tirah baring juga di terapkan pada pasien penyakit jiwa guna menenangkan diri dan membatasi interaksi dengan dunia luar.
Tirah baring sendiri terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
-
Tirah baring bebas terbatas atau parsial (modified bed rest)
-
Tirah baring ketat (strict bed rest)
-
Tirah baring total (hospital/complete bed rest)
Dampak Tirah Baring Pada Otot dan Sendi
Perlu di ketahui, otot adalah satu jaringan yang cukup besar dan mewakili sekitar 45 persen dari total berat tubuh. Sistem muskuloskeletal yang terdiri dari otot, sendi dan tulang akan berkerja sama dengan saraf untuk menghasilkan pergerakan yang berfungsi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kerusakan pada salah satu dari sistem muskuloskeletal akan mengakibatkan peningkatan risiko cedera. Kekuatan otot di atur dan di pertahankan oleh frekuensi tegangan maksimum kontraksi otot. Tirah baring akan meniadakan kontraksi otot. Sehingga sangat berpengaruh pada menurunnya kekuatan dan hilangnya sel otot diperkirakan sebesar 10-15 persen per minggu atau 5,5 persen setiap harinya. Bahkan tirah baring dengan imobilisasi selama 3-5 minggu cukup dapat menghilangkan kekuatan otot sampai setengah dari normal. Selain itu, otot juga akan memendek dan atrofi (massa otot berkurang) jika di pertahankan pada posisi tersebut. Otot-otot anti gravitasi adalah sekelompok otot yang bekerja dengan melawan gaya gravitasi untuk mempertahankan posisi tubuh dan postur. Sekelompok otot ini akan kehilangan protein kontraktil termasuk kolagen apabila tidak di gunakan. Contohnya otot leher, otot perut, otot paha dan otot pantat. Otot inilah yang paling terkena dampak dari tirah baring. Tendon, ligamen dan sendi artikular membutuhkan pergerakan untuk tetap dapat mempertahankan kelenturannya. Tirah baring yang lama dapat menyebabkan struktur ini menjadi kontraktur (pemendekan permanen). Saat pergerakan terbatas, aktivitas metabolisme sendi mengalami perubahan kemudian terjadi pemadatan kolagen dan pemendekan serat. Hasilnya fleksibilitas sendi akan menurun. Sumber : Disway.idCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: