Motif Asmara dan Cemburu Buta Jadi Pemicu, Oknum Polisi Bunuh Dosen Cantik di Bungo

Motif Asmara dan Cemburu Buta Jadi Pemicu, Oknum Polisi Bunuh Dosen Cantik di Bungo

Terduga Pembunuhan Dosen Cantik adalah Kekasih Korban, Anggota Polri yang Berdinas di Tebo-Arief Rizal-Jambi TV

JAMBITV.CO - Kasus kematian tragis seorang dosen cantik yang sempat menggemparkan masyarakat Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya terungkap. Korban, berinisial E, ditemukan tewas mengenaskan di tempat tidurnya pada akhir Oktober 2025. Setelah dilakukan penyelidikan intensif, polisi memastikan bahwa pelakunya adalah oknum anggota Polri berpangkat Bripda, yang tak lain merupakan kekasih korban sendiri.

Kasus ini bermula ketika keluarga korban melaporkan kematian E yang dianggap tidak wajar. Saat pertama kali ditemukan, korban berada di atas tempat tidur dengan kondisi tubuh penuh luka mencurigakan. Hasil pemeriksaan awal menyebutkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik.

Menindaklanjuti hal tersebut, Polres Bungo segera membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus yang sempat membuat publik heboh. Kecurigaan mengarah kepada seseorang yang terakhir kali terlihat bersama korban — seorang anggota Polri yang berdinas di Polres Tebo berinisial Bripda W.

Setelah dilakukan penyelidikan lintas wilayah, tim gabungan Polres Bungo dan Polres Tebo akhirnya berhasil menangkap Bripda W di kosnya di Kecamatan Tebo Tengah. Penangkapan ini berlangsung pada Minggu malam, 2 November 2025, bersamaan dengan diamankannya mobil putih milik korban yang ditemukan di lokasi tersebut.

Mobil itu kemudian dibawa ke Polres Bungo menggunakan towing sebagai barang bukti untuk memperkuat proses penyidikan.

 

Motif Cinta dan Cemburu

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, motif pembunuhan diduga kuat karena masalah pribadi dan hubungan asmara. Bripda W diduga melakukan aksinya karena cemburu dan konflik dalam hubungan percintaan dengan korban.

“Motif sementara diduga karena masalah pribadi dan hubungan asmara antara pelaku dan korban. Namun, penyidik masih mendalami kemungkinan adanya motif lain yang melatarbelakangi aksi keji tersebut,” kata AKBP Natalena, Minggu (2/11/2025).

Meski pelaku merupakan anggota kepolisian, Kapolres menegaskan bahwa proses hukum akan berjalan profesional dan transparan, tanpa perlakuan khusus. Bripda W dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan.

Keluarga korban yang tidak puas dengan hasil visum awal, meminta agar jenazah dilakukan otopsi ulang untuk memperjelas penyebab kematian. Menanggapi hal tersebut, Polres Bungo segera berkoordinasi dengan Polda Jambi, meminta dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi untuk turun langsung ke RS Hanafie Bungo.

“Sekarang percepatan, kita jemput dokter forensik agar segera dilakukan otopsi karena ada permintaan keluarga korban,” ujar AKBP Natalena Eko Cahyono kepada wartawan.

Tim forensik dari Polda Jambi tiba di Bungo pada malam hari, dengan pengawalan ketat dari Satuan Lalu Lintas Polres Bungo. Otopsi dilakukan di RS Hanafie untuk memastikan penyebab pasti kematian E, sekaligus memperkuat berkas perkara yang sedang disusun penyidik.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: