JAMBITV.CO, LIFESTYLE – Kajian Islami dari ceramah Ustadz Adi Hidayat (UAH) kali ini membahas tentang cara menggapai cinta Allah Subhanahu Wata’ala. Melalui saluran chanel youtube resminya, Adi Hidayat Official, UAH ditanya tentang satu saja amalan untuk mencintai dan menggapai cinta Allah Subhanahu Wata’ala.
“Saya langsung jawaban dari Quran saja. Di Qur'an surah ke-2 Al-Baqarah ayat 222, ‘Allah akan sangat mencintai orang-orang yang senang tobat dan senang menjaga diri dari maksiat’. Maka kalau Anda tanya amalannya apa, singkat saja rajin istigfar dan menghindarkan diri dari maksiat. Itu jawaban dari Qur’an langsung supaya mendapatkan cinta Allah,” tugas Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat juga mengajarkan cara terbaik latihan Istigfar dan tanda kalau seorang hamba sudah semakin dekat dengan penjagaan Allah Subhanahu Wata’ala.
BACA JUGA:Amalan yang Paling Cepat Efeknya Untuk Kehidupan Seorang Hamba, Bisa Menghentikan Maksiat dan Marah
“Kalau mau latihan Istigfar yang enak lakukan sebelum subuh, 5-10 menit sebelum subuh itu ada di Al-Qur'an surah ke15 ayat 18, ada orang-orang yang rutin Istigfar sebelum subuh tiba nama waktunya ‘Sahar’. ‘Astaghfirullah hal'adzim, Astaghfirullah hal'adzim, Astaghfirullah hal'adzim aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih’. Sampai cirinya begini, Istigfar itu bisa reflek keluar dari lisan kita dalam setiap keadaan. Nanti tiba-tiba mau minum bisa istigfar, mau makan bisa istigfar, kalau sudah lekat dengan itu tanpa terasa akan ada penjagaan Allah kepada kita dari perbuatan maksiat. Mata enggak mau lihat kecuali yang baik, lisan enggak mau bicara kecuali yang baik, kaki enggak mau diajak jalan kecuali pada tempat yang baik. Ketika sudah tercipta kondisi itu, tandanya Allah sedang mencintai kita,” papar UAH.
“Karena ciri pertama ketika Allah mencintai seorang hamba adalah menutup semua dosanya dan menjaga dia dari perbuatan maksiat. Itu ada di Quran surah ke-3 Ali Imran di ayat 31, Ketika seseorang sudah mendapatkan cinta Allah maka diberikan tandanya bukan pada harta, bukan pada kedudukan, tanda cinta yang Allah berikan yang pertama pada seorang hamba adalah menghapuskan dosanya dan menjaga hamba itu dari perbuatan maksiat. ‘Allah akan cintai seorang hamba’ Kapan dicintai itu ‘Ketika Allah mengampuni seluruh dosanya dan menjaga dirinya dari perbuatan maksiat’,” tambah Ustadz Adi Hidayat.
BACA JUGA:Pada Pemilu 2024,Ini 5 Karakter Pemimpin Amanah Menurut UAH
Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan rahasia nikmatnya Istigfar lainnya, yaitu bisa menghadirkan nikmat Allah sebelum kita menjalani kebutuhannya.
“Bahasa gampangnya begini, bahkan perkara rezeki pun sebelum butuh Allah sudah siapkan, sampai ke titik itu ya. Dulu banyak orang-orang yang kalau ingin menarik perhatian Allah dia banyak Istigfar,” jelasnya.
Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan sebuah kisah yang masyhur, dimana seorang Imam besar seolah dipaksa oleh keadaaan untuk bertemu dengan seorang tukang roti yang rajin Istighfar.
“Kisah tukang roti bertemu dengan Imam Ahmad bin hambal yang hafal 1 juta hadis. Pada suatu waktu, Imam Ahmad berjalan jauh, singkatnya beliau merasa lelah Istirahat di masjid istirahat tiduran. Oleh Marbot masjid diusir supaya keluar. Marbot tersebut tidak tahu kalau yang diusir itu Imam besar. Setelah diusir keluar, Istirahatlah Imam Ahmad di luar Masjid, di pelataran. Lalu Imam Ahmad diusir lagi sampai-sampai marbot tersebut kesal. Begitu Imam Ahmad keluar, kemudian lewatlah tukang roti, karena melihat seseorang sedang lelah capek, dipanggilnya lah Imam Ahmad. ‘Syekh ke sini aja istirahat’. Kketika istirahat, Imam Ahmad melihat setiap bikin adonan tukan roti ini selalu istigfar. Ditanyalah kemudian oleh Imam Ahmad, ‘Tuan, Apa manfaat Istigfar ini kepada pekerjaan Anda, karena saya lihat setiap mau bikin adonan istigfar, selesai adonan istigfar, bikin adonan lagi istigfar’ tanya Imam Ahmad. Bukan berarti Imam Ahmad tidak tahu manfaat Istigfar, tetapi ingin memastikan Apakah keberkahan istigfar itu hadir pada tukang roti ini. Maka Apa jawabannya tukan roti tersebut, ‘Demi Allah tidak pernah saya membiasakan istigfar ini, kecuali semua hajat saya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wata’ala’,” tutur Ustadz Adi Hidayat sambil melanjutkan kisah Imam Ahmad dan Tukang Roti.
“Tukang roti berkata, semua hajat saya dikabulkan oleh Allah subhanahu wa taala cuman satu yang belum terkabul sampai saat ini. Apa itu kata Imam Ahmad, saya bermohon kepada Allah dengan istigfar saya, ‘Ya Allah mohon pertemukan saya dengan Ahmad bin hambal sebelum saya wafat atau sebelum beliau wafat. Maka kata Imam Ahmad, ‘Astagfirullah, La haula wala quwwata illa Billah’ jadi karena istigfar ini saya diperjalankan saya dikeluarkan dari rumah Allah di masjid. Bahkan saya dikeluarkan dari halaman masjid hanya karena istigfar anda untuk bertemu dengan Anda. Sayalah Ahmad bin hambal,” pungkas Ustadz Adi Hidayat mengilustrasikan perkataan Imam Ahmad bin Hambar menutup kisahnya.