Namun, pengaruh Jakarta mungkin terbatas. Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan rumah sakit ini tidak dimiliki oleh Indonesia atau orang Indonesia karena rumah sakit ini disumbangkan untuk masyarakat Gaza.
"Rumah Sakit Indonesia dibangun dengan sumbangan dari warga negara Indonesia dan mengibarkan bendera Indonesia sebagai simbol persahabatan kita," kata Sarbini kepada Al Jazeera.
"Yang bisa kami lakukan di MER-C adalah mewakili masyarakat Indonesia dan mendorong pemerintah Indonesia dan kementerian luar negeri untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC)."
"Semua pihak harus melobi ICC, terutama lima negara besar [lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB: Cina, Perancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat], dan menyerukan gencatan senjata permanen," tambahnya.
Sarbini mengatakan, belum ada rencana untuk mengevakuasi ketiga relawan Indonesia secara permanen dari Gaza, karena masih ada pekerjaan penting yang harus mereka lakukan, yaitu memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban luka dan pengungsi di Khan Younis.