Kadis dan Mantan Kadisdik Batanghari Diperiksa dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana BOP Nur Pehatul Janna

KOTA JAMBI,JAMBITV,CO - Kadis dan mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari menjadi saksi dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Kesetaraan oleh Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Anugerah.

Pasca didakwa pasal tindak pidana korupsi, terdakwa Nur Asia yang merupakan Ketua PKBM Anugerah menjalani sidang pembuktian dengan menghadirkan sejumlah saksi dari pihak jaksa. Kali ini, jaksa menghadirkan dua saksi sekaligus, di antaranya Zulfadli, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang menjabat sejak tahun 2022 hingga saat ini, dan Agung Wihadi, mantan Kadisdik yang menjabat pada tahun 2020 hingga 2022.

BACA JUGA:Kejuaraan Tarkam Piala Kemenpora dilaksanakan di Batanghari, prosesi pembukaan berlangsung meriah

Dalam persidangan, saksi Agung Wihadi menjelaskan bahwa dana BOP berasal dari APBN dalam bentuk dana hibah. Dalam satu tahun, bantuan tersebut dicairkan sebanyak dua kali. Untuk mencairkannya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya penerbitan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Saat ia menjabat, setidaknya ada 19 PKBM yang menerima bantuan setiap tahunnya, termasuk PKBM Anugerah yang diketuai oleh terdakwa. Ia juga menjelaskan bahwa proses verifikasi dilakukan oleh kepala bidang, kemudian setelah final baru diserahkan kepada kepala dinas. Namun, saat ditanya mengenai jumlah pencairan, saksi menjawab ragu-ragu dan mengatakan takut salah.

Sementara itu, saksi Zulfadli dalam keterangannya menjelaskan prosedur pencairan bantuan, di mana dana tersebut langsung masuk ke rekening PKBM. Untuk mengontrol penggunaan dana bantuan itu, PKBM diwajibkan membuat Surat Pertanggungjawaban atau SPJ.

BACA JUGA:Kejuaraan Tarkam Piala Kemenpora dilaksanakan di Batanghari, prosesi pembukaan berlangsung meriah