Sulit Ubah Pedagang Untuk Tidak Pegang Uang

Jambitv.co, Jambi - Menjadin agen BRIlink tidak serta merta hanya menjalankan roda bisnis saja. Agen secara tidak langsung juga menjadi agen literasi dan  inklusi keuangan BRI.

Anton contohnya, menjadi agen BRIlink di pasar Angso Duo, Kota Jambi, membuatnya harus siap, jika ada pedagang yang datang bertanya seputar fasilitas yang dimiliki bank BRI.

BACA JUGA:Tukar Uang Tak Mesti Cash

"Edukasi ya, itu yang sering kita lakukan. Ya maklumlah kan pedagang ini kan banyak yang tidak tahu, jadi kita harus menjelaskan" ungkapnya.

Anton pun menyebut, tantangan terbesar yang dihadapinya di pasar Angso Duo adalah, bagaimana merubah pola pedagang yang dari tunai ke non tunai. Karena faktor kebiasaan pedagang dan kanyamanan saat memegang uang secara langsung jadi pertimbangan.

BACA JUGA:Jadi Agen Karena Desakan Teman-Teman

"Kan pedagang ini susah kalau kita arahkan ke non tunai atas cashless. Mereka sudah biasa pegang uang, tiba-tiba transaksi dak ada uangnya. Misal beli daging, sayur atau apalah, seperti tidak pas kalau dak bayar cash," jelasnya.

 

Meski begitulah, Anton dengan sabar memberikan pengertian pedagang terkait pembayaran non tunai ataupun penggunaan aplikasi mobile banking.

"Pelan-pelan, jadi kalau ada pedagang yang stor tunai, saya arahkan juga untuk instal BRImo. Jadi kalau mau bayar listrik, rumah, atau lainya nanti bisa juga pakai aplikasi. Adalah 4, 5 orang yang mudah ngerti."sebutnya.

Selain pedagang, faktor pembeli juga menjadi penyebab transaksi nontunai sedikit sulit diterapkan. " Lah kan tau sendiri, kadang pembeli yang datang ni cuma pakai hape senter, jadi tidak bisa." Katanya.

"Intinya kita tidak berhenti edukasi pedagang untuk cashless." Tambahnya.

Umar salah satu pembeli dipasar Angso Duo mengamini apa yang disampaikan Anton, menurutnya faktor perangkat yang membuatnya tidak bisa menggunakan aplikasi atau transaksi non tunai.

"Ai mak mano nak scan, hp kito be jadul," ujarnya.

Sumber: