Pemerintah Akan Kembali Upayakan Hujan Buatan Untuk Atasi Kabut Asap Jambi

Pemerintah Akan Kembali Upayakan Hujan Buatan Untuk Atasi Kabut Asap Jambi

Pemerintah Akan Kembali Upayakan Hujan Buatan Untuk Atasi Kabut Asap Jambi-Nurpehatul Jannah-JambiTV

Jambitv.co, Jambi – Merespon kondisi kabut asap Jambi yang semakin pekat, pemerintah akan kembali mengupayakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Ibnu Sulistyono mengatakan, kabut asap Jambi yang sangat pekat pada 17 Oktober 2023, berasal dari tiupan angin dari wilayah Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Kabut Asap Jambi Pagi ini 18 Oktober 2023 Makin Pekat, Walikota Fasha Liburkan Sekolah

Kabut asap Jambi pun diprediksi akan tetap pekat sampai dengan 19 Oktober 2023 jika dilihat dari perputaran angin. Sementara, menunggu datangnya musim penghujan masih cukup lama. Karena diprediksi baru akan terjadi pada awal bulan November 2023.

Untuk mengatasi masalah kabut asap ini, Ibnu mengatakan bahwa BNPB pusat akan kembali melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC akan mengupayakan awan jenuh sehingga mendatangkan hujan.

BACA JUGA:Kabut Asap Jambi Kembali Pekat pada Selasa Pagi 17 Oktober 2023, Polusi Udara Terparah Nomor 4 di Indonesia

“Hal ini yang perlu kita waspadai minimal sampai habis Oktober 2023. Namun kami informasikan bahwa mulai hari ini sampai dengan tanggal 22 Oktober nanti, ada rencana kegiatan TMC hujan buatan lagi di Provinsi Jambi,” Ibnu Sulistyono, Kepala BMKG Provinsi Jambi.

TMC akan dilakukan 17 Oktober sampai dengan 22 Oktober 2023. Selain itu, TMC dilakukan karena musim hujan diprediksi baru akan terjadi pada Dasarian 3 bulan Oktober dan paling lambat awal Bovember 2023. 

BACA JUGA:Dampak Kabut Asap, Edi Purwanto Minta Disdik dan Dinkes Jambi Koordinasi Terkait Kesehatan Masyarakat

“Dan ini terus kita waspadai, karena sesuai dengan prakiraan dari BMKG, paling cepat pada Dasarian tiga Oktober sampai 1 November baru ada awal musim penghujan. Mudah-mudahan dengan kegiatan TMC bisa membuat atap awan semakin jenuh dan mendatangkan hujan di Provinsi Jambi. TMC yang dari 17 – 22 Oktober ini memang dari BNPB pusat,” jelas Ibnu.


Ibnu Sulistyono, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi-Nurpehatul Jannah-JambiTV

Sementara itu, akibat kabut asap Jambi ini kondisi visibility atau jarak pandang di Bandara Sultan Thaha sempat terbatas hanya menembus 800 meter. Hal ini menjadi perhatian khusus, karena rata-rata kondisi visibility yang aman untuk melakukan take off dan landing pesawat berada di angka 1000 hingga 1500 meter. 

“Asap memang cukup pekat, tadi di Bandara mendeteksi visibility atau jarak pandang tembus 800 meter. Ini yang kami waspadai,” pungkas Ibnu. 

BACA JUGA:Dilanda Kekeringan dan Kabut Asap, Warga dan Pemda Sholat Istisqo di Pulau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jambitv