Penjelasan Virus Nipah dan Bahaya Virus Nipah

Penjelasan Virus Nipah dan Bahaya Virus Nipah

wilayah dengan risiko transmisi virus Nipah--

Jambitv.co, Jakarta - Kementerian Kesehatan baru saja mengeluarkan Surat Edaran terkait Kewaspadaan Indonesia terhadap sebaran Virus Nipah. Virus yang telah muncul di negara terdekat dari Indonesia ini, dikhawatirkan dapat masuk dan menyebar dengan cepat di Indonesia. Sebagai langkah antisipasi, Kemenkes melakukan deteksi dini dan langkah pencegahan.

 

Lantas apa itu Penyakit Virus Nipah?

Penyakit emerging zoonotik yang disebabkan oleh virus Nipah, yang termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Ini dapat menular dari hewan, baik domestik maupun liar, dengan kelelawar buah dari famili Pteropodidae sebagai host alaminya.

 

Apakah virus Nipah merupakan penyakit baru?

Tidak, penyakit virus Nipah pertama kali ditemukan pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia, pada tahun 1998-1999, dan akhirnya menyebar ke Singapura. Jumlah kasus yang dikonfirmasi dari wabah tersebut adalah 276, dengan 106 kematian (CFR: 38,41%). 

 

Bagaimana perkembangan virus Nipah di Indonesia?

Di Indonesia, belum ada kasus virus Nipah yang ditemukan pada manusia hingga saat ini. Akan tetapi, virus Nipah telah ditemukan pada kelelawar buah (genus Pteropus) di beberapa negara, termasuk Indonesia.

 

Bagaimana gejala ketika terinfeksi virus Nipah?

Virus Nipah dapat menyebabkan gejala, yang dikenal sebagai asimptomatis, infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat, hingga ensefalitis fatal. Gejala awal infeksi termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan nyeri tenggorokan. Pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran, dan gejala neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut dapat muncul setelah gejala awal. Beberapa orang juga dapat mengalami gangguan saluran pernapasan berat dan pneumonia atopik. Dalam kasus yang berat, ensefalitis dan kejang dapat terjadi dan dapat berlanjut menjadi koma dalam waktu satu hingga dua hari hingga kematian. 

 

Kapan Gejala Muncul Saat Terpapar Virus Nipah?

Gejala biasanya muncul antara 4 dan 14 hari setelah terpapar virus Nipah, tetapi ada kasus yang menemukan masa inkubasi hingga 45 hari.

 

Persentase kematian penyakit Virus Nipah?

Angka kematian, atau angka kematian kasus, rata-rata berkisar 40% hingga 75%. Angka ini dapat berubah tergantung pada kemampuan wilayah setempat untuk melakukan penyelidikan epidemiologi, surveilans, dan manajemen klinis kasus.

 

Bagaimana Cara Penularan Virus Nipah?

  • Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus Nipah, seperti sekresi atau ekskresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan
  • Konsumsi daging mentah hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang terkontaminasi dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi (misalnya, nira sawit atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar buah yang terinfeksi)
  • Berhubungan dengan individu yang terinfeksi atau cairannya, seperti droplet, urin, atau darah. Penularan dari orang ke orang biasanya terjadi pada anggota keluarga atau tenaga medis yang merawat pasien terinfeksi.

 

Apa yang harus dilakukan saat mengalami gejala penyakit virus Nipah?

Segera pergi ke puskesmas terdekat jika Anda mengalami gejala virus Nipah atau jika Anda mungkin bersentuhan dengan hewan atau pasien yang terinfeksi. Untuk mendukung diagnosis, dokter atau tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan klinis dan laboratorium.

 

Pengobatan apa yang harus dilakukan saat terjangkit Virus Nipah?

Dokter atau tenaga kesehatan akan menentukan prosedur pengobatan yang diperlukan setelah virus Nipah didiagnosis. Sampai saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk penyakit virus Nipah. Pengobatan yang ada sebagian besar berfokus pada terapi tambahan dan simptomatik untuk meredakan gejala, seperti infeksi pernapasan dan komplikasi neurologis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: