Saat Harga Beras Naik, Petani Mengeluh Harga Gabah Malah Turun

Saat Harga Beras Naik, Petani Mengeluh Harga Gabah Malah Turun

Simpon, Salah Seorang Petani Padi di Kelurahan Kasang Jaya yang Mengeluhkan Harga Gabah Turun disaat Harga Beras Naik-Nurpehatul Jannah-JambiTV

Jambitv.co, Jambi – Kenaikan harga beras hampir merata terjadi disejumlah wilayah dalam Provinsi Jambi. Namun ironisnya, kenaikan harga beras ini justru tidak membuat para petani padi tersenyum. Para petani tetap mengeluhkan harga gabah yang sangat murah.

 

Seperti yang dirasakan petani padi di Kelurahan Kasang Jaya, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Mereka mengeluhkan rendahnya harga gabah disaat musim panen. Petani mengaku, harga gabah saat ini hanya dibeli tengkulak dengan harga Rp 6.500 perkilo. Sementara sebelumnya, harga gabah petani sempat menyentuh angka Rp. 7.000 perkilonya. 

BACA JUGA:Harga Beras Melonjak Naik, Rata-rata Kenaikan Bisa Mencapai Rp 10 Ribu

Penderitaan petani semakin bertambah, mengingat hasil panen tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya akibat diserang hama tikus. Salah seorang petani padi, Simpon mengatakan, mereka belum bisa merasakan keuntungan dari hasil panen tahun ini, karena biaya yang dikeluarkan untuk masa tanam hingga masa panen tidak sedikit. Mulai dari biaya pembibitan hingga biaya perawatan. 

BACA JUGA:Tebo Kekurangan Pasokan Beras, Setiap Tahun Pasok Beras Luar Mencapai 7 Ribu Ton

Simpon sangat berharap harga gabah bisa naik mencapai 10 ribu rupiah perkilo, agar semua kebutuhan dapat tercukupi. Paling tidak, kenaikannya dapat mengimbangi kenaikan harga beras di pasaran. 

 

“6.500, kami mintanya 10.000 lah di tengkulak. Harganya (gabah) terlalu rendah. Kito di petani itu, kito di sawah, nanam pakai modal juga. Nanam kayak ini, ngambil padi sampe nanam itu habis 2 sampai 3 juta rupiah. Untuk beli sayurannya, makan, kopi, gulo, jadi itulah hidup petani itu,” ujar Simpon, salah seorang petani padi. 

 

Selain berharap harga gabah bisa mengalami kenaikan, petani padi di Kelurahan Kasang Jaya ini juga berharap, adanya bantuan benih padi dan obat-obatan herbisida. Oetani juga menginginkan petugas PPL dapat turun ke lapangan, untuk memberi solusi terkait hama tikus yang sulit diberantas oleh petani.

 

Baca Juga Berita di Google News

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: