Kaper BKKBN Jambi Sapa Siswa Sekolah Lansia di Desa Kota Karang
Kaper BKKBN Jambi Sapa Siswa Sekolah Lansia di Desa Kota Karang-Yasri Nurhadi-Jambitv.disway.id
Jambitv.co, MuaroJambi - Kepala Perwakilan BKKBN Jambi, menyapa siswa sekolah lansia di desa Kota Karang Muaro Jambi. Sekolah lansia ini merupakan wadah bagi lansia agar tetap aktif dan produksi meski di usia senja.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi Putut Riyatno menyapa semua siswa sekolah lansia.
Kedatangan Putut bersama rombongan BKKBN Provinsi Jambi disambut hangat oleh siswa sekolah lansia dan aparatur pemerintah desa dan pemerintah kabupaten Muaro Jambi.
Kegiatan berlangsung di kantor desa Kota Karang, kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi dan dihadiri 62 siswa sekolah lansia. Senyum terukir di wajah Putut, saat dirinya menyapa siswa sekolah lansia tak sungkan sesekali dirinya bercanda bersama mereka.
Kepala desa setempat Abdul Gafur merasa sangat senang dan bahagia dengan adanya sekolah lansia ini di desanya. Dimana saat ini masih banyak lansia membutuhkan pengetahuan dan memiliki kegiatan positif.
Di sekolah para lansia diajarkan untuk membuat keterampilan dari bahan daur ulang, seperti tas kantong belanja, anyaman dari kertas dan plastik, merangkai bunga dan lainnya.
Putut Riyatno menyambut bahagia sekolah lansia ini dan dirinya menuturkan, bahwa dengan mengikuti sekolah lansia para datuk dan nyai bisa melepas penat sejenak, bertemu dengan teman teman seusia untuk saling bertukar pikiran dan cerita.
“Sekolah lansia mungkin kedengarannya agak beda ataupun baru mendengar. Kami mengadopsi salah satu guru dari Jawa Tengah yang mendirikan sekolah itu. Selama ini adanya posyandu lansia dan sekarang ini kita membuat sekolah lansia. Tujuannyauntuk pembekalan memacu dimensi lansia tangguh untuk para perempuan ataupun laki-laki bagaimana dia mempersiapkan hari akhirnya untuk tetap sehat tetap semangat dan tetap bisa melakukan aktivitas. Sekolahnya setiap seminggu sekali ada tahapannya dan ada materi yang disampaikan. Ada narasumber atau pengajarnya bisa dari puskesmas dll. Itu yang dijadikan sebagai tenaga gurunya sesuai dengan materinya” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: