Perlu Jadi Pelajaran !!! Negara Pembuat Gadget Saja Paksa Anak Berhenti Bermain Gadget

Perlu Jadi Pelajaran !!! Negara Pembuat Gadget Saja Paksa Anak Berhenti Bermain Gadget

ilustrasi-unsplash-

Jambitv.co, Teknologi – Bermain Gadget bisa membuat lupa waktu dan lupa diri. Karena sangat asik menyaksikan layar Handphone, kita terkadang sering lupa waktu dan lupa dengan orang yang bersama kita. Bayangkan saja jika hal ini terjadi pada anak kita !!!. 

Selain itu, penggunaan Gadget dalam waktu yang lama dapat menimbulkan masalah kesehatan yang sangat serius, terutama bagi anak-anak. 

Sebagai salah satu Negara yang memproduksi Gadget, saat ini Tiongkok sudah mulai memaksa anak-anak mereka kecanduan Gadget. Salah satu yang dilakukan, dengan melakukan pembatasan ketat bagi anak yang menggunakan Gadget. Dalam satu hari, anak-anak di Tiongkok hanya diperbolehkan menggunakan Gadget selama 1 jam.

Bukan hanya membuat himbauan, Pemerintah Tiongkok bahkan bertindak esktrem untuk masalah ini. Tiongkok telah membuat aturan screen time atau waktu interaksi dengan layar untuk anak. Hal ini sebagaimana pernyataan dari Cyberspace Administration of China, pengawas internet utama negara tersebut.

Sebagai produsen handphone besar, Tiongkok membuat mode minor di semua perangkat seluler, aplikasi, dan toko aplikasi mereka. Mode tersebut akan membatasi screen time harian, bervariasi berdasar kelompok usia. Setelah melewati batas waktu yang ditetapkan, aplikasi ponsel yang sedang berjalan akan ditutup secara otomatis. Mode minor juga akan menawarkan konten berbasis usia, mencegah akses ke layar antara pukul 22.00 dan 06.00.

Screen time yang diizinkan Tiongkok berdasarkan kelompok umur. Di bawah 8 tahun akan dibatasi hingga 40 menit per hari, 8-16 tahun hingga satu jam, dan remaja antara 16-18 tahun akan memiliki dua jam saja. Perangkat akan mengeluarkan pengingat untuk istirahat setiap 30 menit penggunaan.

Tidak hanya membatasi penggunaan Gadget, Pemerintah Tiongkok juga menekan penyedia layanan internet seluler untuk menghasilkan konten yang mempromosikan nilai-nilai inti sosialis dan menciptakan rasa persatuan nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: