Ditintelkam Polda Jambi Gelar Diskusi Bersama SMSI Jambi, Bahas Sinergi dan Kesiapan Jelang Pemilu 2024

Ditintelkam Polda Jambi Gelar Diskusi Bersama SMSI Jambi, Bahas Sinergi dan Kesiapan Jelang Pemilu 2024

Ditintelkam Polda Jambi Gelar Diskusi Publik Bersama SMSI Jambi-Ade Putra-jambitv

Jambitv.co, KotaJambi - Menangkal Hoax yang Viral dan mempersiapkan skema Kamtibmas pemilu 2024, Subdit Keamanan Khusus (Kamsus), Direktorat Intelkam Polda Jambi menggelar diskusi bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jambi dan sejumlah awak media. Diskusi santai digelar di Rumah Kebangsaan kawasan Thehok, Rabu 2 Agustus 2023. 

Hadir dalam diskusi publik ini, Kasubdit Kamsus Ditintelkam Polda Jambi, Kompol Agung Pratama, Sik.MH bersama Ketua SMSI Jambi, Muhtadi Putra Nusa.

Kompol Agung Pratama mengatakan, selain membangun sinergitas, diskusi ini juga untuk menampung masukan dan saran dari para wartawan terkait kondisi terkini Jambi. Mulai dari mengantisipasi berita hoax yang viral di media online dan sosial dalam rangka mendukung kamtibmas menjelang pemilu 2024 di Provinsi Jambi.

"Kita diskusi santai untuk mendengarkan masukan dari awak media seputar Kamtibmas. Terutama seputar persiapan pemilu 2024," ujar Kompol Agung Pratama.

Terkait hal tersebut, Agung menekankan pentingnya menjaga suasana politik yang bebas dari politik identitas dan sara.

"Terutama persiapan kita ke pemilu nanti. Jangan sampai ada lagi pemilu politik identitas dan juga mengarah ke sara," tegas Kompol Agung.

Dalam pertemuan ini, Agung juga menegaskan sikap polri yang akan selalu menjaga netralitasnya.

"Tugas kami menjaga kamtibas tetap aman. Kami pastikan polri tetap netral," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua SMSI Jambi, Muhtadi Putra Nusa menyambut baik diskusi publik yang di inisiasi Ditintelkam Polda Jambi ini. Muhtadi menegaskan, SMSI Jambi dan awak media sepakat untuk bersinergi menangkal berita Hoax.

"SMSI juga telah banyak berdiskusi dengan lembaga lain, tentang menjaga pemilu aman dan kondusif. Intinya Kami sepakat akan melawan berita-berita hoax ini," ungkap Muhtadi.

Namun, Muhtadi menyarankan kepada semua pihak, agar tidak buru-buru menyalahkan wartawan jika ada informasi hoax yang beredar. Harus mampu membedakan mana produka pers dan mana produk medsos.

"Kalau ada berita hoax kadang wartawan yang disalahkan, jadi harus bisa juga memilah mana produksi pers mana yang produksi medsos," tutup Muhtadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: