Sudah Masuk Musim Hujan, Batang Hari Masih Berlaku Status Siaga Darurat Karhutla

Sudah Masuk Musim Hujan, Batang Hari Masih Berlaku Status Siaga Darurat Karhutla

Sudah Masuk Musim Hujan, Batang Hari Masih Berlaku Status Siaga Darurat Karhutla-Pirdana Atrio-Jambi TV

BATABG HARI, JAMBITV.CO - Pemirsa, meski Kabupaten Batang Hari telah dinyatakan memasuki musim penghujan, namun status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih tetap diberlakukan. Pihak BPBD Batang Hari memastikan, status ini baru akan dicabut apabila debit air sungai mengalami kenaikan yang signifikan.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG Provinsi Jambi, wilayah Batang Hari kini telah memasuki musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Meski demikian, status Siaga Darurat Karhutla masih berlaku untuk mengantisipasi potensi kebakaran yang mungkin terjadi di beberapa wilayah rawan.

BACA JUGA:Musim Hujan Memuncak: BPBD Sarolangun Waspadai Banjir Mendadak

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang Hari, Solihin, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera mencabut status tersebut jika kondisi debit air sungai meningkat secara signifikan. Ia juga menyebut, sesuai kebijakan sebelumnya, masa berlaku status siaga darurat ini akan berakhir pada 31 Oktober 2025.

“Untuk Karhutla, kemarin kita perpanjang sampai 31 Oktober. Nanti kita lihat kondisi ke depan, kalau debit air meningkat signifikan, kita akan rapatkan dengan tim untuk mendapatkan status pencabutan Karhutla. Di tengah kondisi pancaroba ini, tentu kami juga mengimbau masyarakat di daerah rawan longsor agar tetap waspada. Surat imbauan sudah kami sampaikan ke desa dan kelurahan,” ujar Solihin, Plt. Kalaksa BPBD Batang Hari.BACA JUGA:Meski Musim Hujan Tiba, BPBD Temukan 6 Titik Hotspot Karhutla di Sarolangun

Sementara itu, berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan di Batang Hari saat ini masih tergolong sedang. Puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada November hingga Desember 2025 mendatang. Karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan kemungkinan bencana seperti banjir serta tanah longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: