JAMBI, JAMBITV.CO - Perjalanan hidup Prof. Dr. Fauzi Syam, SH, MH, penuh dengan lika-liku perjuangan. Merantau ke Jambi untuk menjadi dosen, kemudian mengemban amanah sebagai Kepala Dinas di Pemerintah Provinsi Jambi, hingga akhirnya kembali ke dunia akademik dan mencapai jabatan fungsional tertinggi: Profesor.
Suasana haru dan bahagia mewarnai pengukuhan guru besar Universitas Jambi yang digelar pada Selasa (18/2/2025). Dalam rapat senat terbuka yang dihadiri oleh keluarga dan kolega, enam profesor dikukuhkan, termasuk Prof. Fauzi Syam. Momen ini menjadi saksi perjuangan panjangnya di dunia akademik.
Balairung Universitas Jambi dipenuhi suasana penuh penghormatan saat Prof. Fauzi memberikan orasi ilmiahnya. Mantan Kepala Inspektorat dan Kepala BKD Pemprov Jambi itu tak kuasa menahan air mata saat mengenang perjuangannya. Sebagai satu-satunya sarjana dalam keluarganya, pencapaian ini merupakan kebanggaan besar baginya.
Rektor Universitas Jambi, Prof. Helmi, serta Sekretaris Daerah Provinsi Jambi yang juga Ketua Ikatan Alumni Unja, Dr. H. Sudirman, turut terharu mendengarkan orasi ilmiah sang sahabat. Bahkan, Dr. Sudirman sesekali terlihat menyeka air matanya.
BACA JUGA:The 5th JAMHESIC Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNJA
Keahlian dalam Hukum Administrasi Negara
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Fauzi mengangkat tema "Memperkuat Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Pemantauan dan Peninjauan Peraturan Daerah: Urgensi dan Rekomendasi Kebijakan." Ia membahas pentingnya penguatan peran DPRD dalam legislative review serta urgensi kebijakan dalam penyusunan peraturan daerah. Pidato ini telah dimuat dalam "Buku Kumpulan Orasi Ilmiah Guru Besar Universitas Jambi."
Perjalanan Panjang Menuju Guru Besar
Prof. Fauzi mengenang awal kariernya sebagai dosen Fakultas Hukum pada tahun 1990. Ia berutang budi kepada sahabatnya, Dr. Muhammad Ihsan, yang membantunya saat pertama kali merantau ke Jambi.
"Ketika saya melangkahkan kaki dari Padang ke Jambi, saya tidak memiliki saudara atau sanak famili. Namun, Allah mempertemukan saya dengan Dr. Muhammad Ihsan di dalam bus. Dengan kebaikan hatinya, ia mengizinkan saya menumpang di kamar kosnya dan membantu saya melamar menjadi dosen. Semoga Allah membalas kebaikannya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Prof. Rozali Abdullah, yang telah membimbingnya menjadi dosen yang disiplin dan berintegritas.
Dukungan dari Sahabat dan Kolega