KOTAJAMBI, JAMBITV. CO - Wakil ketua satu DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata menyoroti persoalan intake PDAM Tirta Muaro Jambi yang tenggelam, dan merugikan 10 ribu pelanggan. Untuk itu dirinya bersama semua pihak terkait akan bekerjasama melakukan penanganan.
Tenggelamnya ponton intake PDAM Tirta Muaro Jambi ke Sungai Batanghari, membuat setidaknya 10 ribu pelanggan merugi, karena tidak dapat memperoleh air bersih. Menanggapi hal ini, wakil ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata berkoordinasi langsung dengan BWSS Jambi, Satker wilayah Balai Cipta Karya, Ketua Komisi II DPRD Muaro Jambi, dan pihak PDAM.
Dirinya turut prihatin atas musibah tersebut, dan berharap pihak terkait dapat segera mencari solusi, agar intake PDAM Muaro Jambi segera dibangun sesuai dengan kapasitas. Hal ini disampaikan ivan saat meninjau langsung kondisi intake pada Senin pagi, (2/12).
BACA JUGA:Intake PDAM Tirta Muaro Jambi Tenggelam, 10 Ribu Pelanggan PDAM Unit Mendalo Terganggu
Ivan menjelaskan, bahwa persoalan ini tidak bisa dikerjakan sendiri, namun harus saling berkoordinasi. Mulai dari persoalan pengadaan intake, hingga sambungan dan penyimpanan air. Sementara itu, menurutnya pengadaan intake memerlukan biaya sekitrar 30 miliar rupiah.
“Ini musibah, intake rubuh tapi dampaknya sangat merugikan masyarakat, jumlah 10 ribu sambungan rumah sekarang tidak menikmati air bersih. Jadi untuk mengantisipasi hal tersebut saya berkoordinasi dengan pihak BWSS, Satker Balai Cipta Karya, Ketua Komisi II, serta mitra dari PDAM. Jadi hari ini kita berkolaborasi bagaimana segera menangani, dibagi-bagi mulai dari perencanaan kemudian pembangunan intake, kapasitas ini jangan tanggung-tanggung lagi,” jelas Ivan Wirata.
Disisi lain, pasca intake tenggelam, PDAM Muaro Jambi telah melakukan upaya jangka pendek. Hal ini terpantau sudah ada satu unit alat berat excavator di lokasi intake. Dan petugas telah berhasil mengangkat tiga unit pompa yang tenggelam.