BATANGHARI, JAMBITV. CO - Pemerintah Kabupaten Batanghari secara resmi mencabut status tanggap darurat karhutla. Hal ini lantaran intensitas curah hujan di daerah setempat cenderung tinggi.
Setelah diperpanjang hingga akhir November 2024, status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Batanghari, akhirnya secara resmi dicabut oleh pemerintah daerah. Status ini dicabut setelah intensitas curah hujan terpantau sudah semakin meningkat.
Menurut sekretaris badan penanggulangan bencana daerah Kabupaten Batanghari Syamral Lubis. Kebakaran hutan dan lahan diyakini tidak lagi berpotensi terjadi di daerah setempat. Sebab hampir setiap hari guyuran hujan melanda Kabupaten Batanghari, dan cenderung lebih tinggi hingga disertai angin kencang.
BACA JUGA:Karhutla di Batanghari, 6 Hektar Lahan di Kecamatan Bajubang Terbakar
“Bulan sebelas itu kita sudah tidak melanjutkan daripada Satgas, atau status tanggap darurat karhutla di Batanghari. Dalam kondisi sekarang, malah kita sudah curah hujan tinggi, sehingga cepat nanti kita usulkan melalui rapat Porkopemda, ini masih dalam pemantauan dilapangan, nanti kita akan laporkan, apa tanggapan dari pimpinan, supaya nanti tau apa yang mesti kami lakukan,” jelas Syamral lubis.
Tak hanya itu, berdasarkan prakiraan cuaca oleh BMKG dan pantauan petugas BPBD di lapangan. Kabupaten Batanghari diprediksi sudah dihadapi puncak musim penghujan. Sehingga masyarakat diminta untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi. Sebab kondisi ini dikawatirkan dapat menimbulkan bencana alam, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.