"Selama dirawat, orangtuanya bebas untuk menjenguknya. Dia hanya membantu saja," imbuhnya.
Kepada Arja'i suami korban menyebut jika kala itu dirinya hanya membawa uang dari rumah sekitar Rp 300 ribu. Uang tersebut diperuntukkan untuk membeli minyak sepeda motor makan dan jajan anak selama di perjalanan.
Sementara untuk Identitas Keluarga pihak warga belum tidak menanyakan secara detail dan menanyakan kenapa tidak melahirkan di Puskesmas terdekat. Kemungkinan besar korban tidak tahu jadwal kelahirannya (*)