Jambitv.co, MuaroJambi - Sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi terendam banjir. 2.113 rumah serta 7 ribu lebih jiwa yang terdampak. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi telah menaikan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.
6 kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi sudah terendam banjir. Lebih dari 2.113 rumah dan 7.785 jiwa yang terdampak banjir. Dengan kondisi ini Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi bersama stakeholder terkait, menaikkan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.
BACA JUGA:BPBD Ajukan Perpanjangan Status Tanggap Darurat Kabupaten Tebo
Sekda Kabupaten Muaro Jambi Budhi Hartono menyatakan, status tanggap darurat ini berlaku 14 hari kedepan yang disepakati pada tanggal 23 Januari 2024 lalu. Meski diperpanjang 14 hari, namun bisa saja dicabut kerena melihat kondisi air.
“Kemarin sudah kita lakukan analisa dan kita juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan forkopimda. Berdasarkan hasil dari analisa itu, kita sudah memutuskan bahwa di Kabupaten Muaro Jambi kita sudah naik status tanggap darurat. Itu terhitung dari tanggal 23 Januari sampai 5 Februari 2024, lebih kurang selama 14 hari. Kalau tanggap darurat itu kita fleksibel. Intinya nanti kalau ada kenaikan lagi kita bisa perpanjang, kalau misalnya sudah surut bisa kita perpendek,” jelas Sekda Budhi.
BACA JUGA:Pemkab Sarolangun Naikkan Status Jadi Siaga Darurat Bansor
Per 25 Januari kemarin, tinggi muka air yang terpantau di pintu muka air tanggo rajo mencapai 14,70 meter. Ketinggian ini bisa saja bertambah bisa saja berkurang, tergantung dari intensitas hujan dan air kiriman dari huluan batanghari.
Dengan kondisi ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya, satu diantaranya memberikan bantuan kepada korban banjir, bantuan yang diberikan ini merupakan sumbangan dari OPD yang ada dilingkup Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, CSR dari perusahaan dan dana lainnya.