“kita harus tetap extra bekerja keras menangani masalah stunting, meski jumlah anak penederita stunting sudah turun, tapi keluarga beresiko stunting masih cukup tinggi yang mana saat ini mencapai 19 ribu keluarga.” Ungka kepala Dppkb Sarolangun
kepala Dinas Dppkb Sarolangun Linda Novita juga mengatakan, faktor penunjang keluarga tersebut beresiko stunting, di karenakan saat ini ada lebih dari 1.500 keluarga di Kabupaten Sarolangun yang belum memiliki jamban dan sarana air bersih sebagai sumber air minum. sehingga pihaknya mengajukan pada tahun 2024 mendatang melalui Dinas Pupr Sarolangun agar dapat membangun sarana air bersih dan jamban bagi keluarga yang masuk dalam data Dppkb Sarolangun sebagai langkah memperkecil resiko stunting.
“kita sudah usulkan ke Dinas Pupr Sarolangun, agar tahun depan dapat di anggarkan bantuan untuk pembuatan jamban dan sumber air bersih kepada warga yang sudah di data oleh pihaknya.” Uncap Linda.
linda novita juga menjelaskan bahwa saat ini ada 4 terlalu yang juga menjadi faktor penunjang keluarga tersebut beresiko stunting, yaitu mulai dari terlalu muda melahirkan, terlalu banyak, terlalu tua dan terlalu dekat melahirkan, sehingga keluarga tersebut masuk dalam katagori beresiko stunting.