KOTAJAMBI, JAMBITV.CO – Yayasan Buah Hati, sebuah sekolah yang memberikan layanan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, termasuk anak berkebutuhan khusus, masih menghadapi sejumlah kendala dalam pemenuhan fasilitas serta realisasi bantuan pemerintah. Sekolah ini menyediakan pendidikan gratis bagi seluruh siswa Taman Kanak-Kanak (TK) dan sebagian besar siswa Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun, anak-anak berkebutuhan khusus yang memerlukan perlengkapan khusus masih harus membawa sendiri kebutuhan tersebut secara mandiri. Menurut Rita Zubaidah selaku kepala sekolah, kebijakan ini dibuat karena sebagian besar siswa berasal dari keluarga menengah ke bawah yang tidak mampu membayar biaya pendidikan.
Fasilitas ruang belajar juga menjadi tantangan utama bagi sekolah ini. Kelas-kelas hanya dipisahkan oleh sekat triplek yang bersifat tidak permanen dan mudah rusak, sehingga kurang mendukung untuk kenyamanan belajar, khususnya bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Kondisi ini dinilai menyulitkan proses pembelajaran dan berpotensi membahayakan siswa dengan mobilitas tinggi. Untuk makanan bergizi gratis, Rita Zubaidah juga menyampaikan bahwa pendataan terkait program ini sudah dilakukan sejak Desember lalu, namun sampai saat ini bantuan tersebut belum terealisasi. Diduga, keterlambatan ini disebabkan oleh terbatasnya akses informasi karena lokasi sekolah yang kurang terjangkau. BACA JUGA:Hadiri Harlah Ke-50 IKPMS Di Desa Simbur Naik, Gubernur Al Haris Berikan Bantuan Pendidikan “Untuk TK, kami gratiskan sekolahnya, kecuali untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Anak-anak khusus tersebut menggunakan produk perlengkapan sendiri untuk TK. Sedangkan untuk SLB, memang ada beberapa anak yang tidak membayar sekolahnya. Harapan kami, sebenarnya pemerintah sudah banyak membantu, tetapi mungkin ada kendala. Kami pernah meminta bantuan untuk perbaikan ruangan, namun dana yang ada tidak bisa banyak membantu di bagian ruangan. Jadi mau tidak mau, kami harus berusaha agar kebutuhan itu terpenuhi, karena ruangan kami memang tidak kondusif untuk belajar. Kelas kami panjang, tetapi hanya disekat-sekat menggunakan triplek ala kadarnya. Dana bantuan sebenarnya bisa digunakan, tapi untuk perbaikan ruangan kami agak serba salah, khususnya di SLB. Ada juga lokasi dengan space yang cukup, tetapi dari pemerintah tidak bisa dibuat anggaran karena mereka lebih memverifikasi ke pihak yang sudah punya lahan. Lokasi tersebut juga jauh dan kurang penerangan. Yang jelas, apapun itu, kami berusaha untuk yang terbaik bagi anak-anak. Kami lebih fokus menambah ruang, bukan sekadar memperbaiki. Sekat yang kami gunakan juga bersifat lepas, bukan permanen, karena anak-anak ini terutama yang berukuran besar beratnya sekitar 80 kg, jadi sekatnya harus bisa dilepas dan tidak permanen,” ujarnya. Upaya renovasi ruangan juga menemui hambatan akibat aturan ketat dalam penggunaan dana bantuan pemerintah. Meski ada bantuan, dana tersebut tidak dapat digunakan secara penuh untuk perbaikan fisik ruang kelas. Karena itu, sekolah harus mencari alternatif lain agar proses belajar tetap berjalan dengan baik. Meski menghadapi keterbatasan dana dan fasilitas, ia berpendapat bahwa pihak sekolah tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik. Dengan dukungan dari wali murid dan inisiatif mandiri, sekolah terus berusaha menciptakan ruang belajar yang aman dan layak bagi seluruh siswa. BACA JUGA:Gubernur Al Haris Berikan Bantuan Pendidikan Dumisake Untuk 17 Sekolah di Tanjung Jabung TimurSekolah Gratis di Jambi Kesulitan Fasilitas dan Bantuan Pemerintah
Jumat 26-09-2025,14:50 WIB
Reporter : Tia, Idil, Hafidin
Editor : Suci Mahayanti
Kategori :
Terkait
Jumat 26-09-2025,14:55 WIB
Kunjungan kerja Panja Standardisasi Desa Wisata Komisi VII DPR-RI, Kampung Wisata Baselang Kota Jambi
Jumat 26-09-2025,14:50 WIB
Sekolah Gratis di Jambi Kesulitan Fasilitas dan Bantuan Pemerintah
Jumat 26-09-2025,13:03 WIB
Perombakan Struktural, Pemprov Jambi Lantik Empat Pejabat Eselon II
Jumat 26-09-2025,12:58 WIB
Cuaca Panas Selimut Sarolangun, Kebakaran Lahan Diduga Ulah Warga
Jumat 26-09-2025,12:47 WIB
Menu Makan Bergizi Gratis di SMK 2 Jambi Disorot, Siswa Temukan Ulat
Terpopuler
Jumat 26-09-2025,12:32 WIB
TABRAKAN TRUK BATUBARA DI PEMAYUNG KABUPATEN BATANG HARI: KIOS KUE RUSAK, PEMBELI TERLUKA
Jumat 26-09-2025,11:43 WIB
KASUS KORUPSI KREDIT PT PAL DI BNI HAKIM TOLAK EKSEPSI DIREKTUR & MANTAN DIREKTUR
Jumat 26-09-2025,12:58 WIB
Cuaca Panas Selimut Sarolangun, Kebakaran Lahan Diduga Ulah Warga
Jumat 26-09-2025,13:03 WIB
Perombakan Struktural, Pemprov Jambi Lantik Empat Pejabat Eselon II
Jumat 26-09-2025,11:57 WIB
Wali Kota Jambi Resmi Lantik 1.207 Pegawai, Fokus Tingkatkan Layanan Publik Kota Jambi
Terkini
Jumat 26-09-2025,20:28 WIB
PTUN Jambi Batalkan SK Bupati Sarolangun Soal Direktur Perumda Air Minum
Jumat 26-09-2025,15:21 WIB
KELUARGA PENERIMA MANFAAT TERLIBAT JUDI ONLINE TERANCAM KEHILANGAN BANSOS
Jumat 26-09-2025,14:55 WIB
Kunjungan kerja Panja Standardisasi Desa Wisata Komisi VII DPR-RI, Kampung Wisata Baselang Kota Jambi
Jumat 26-09-2025,14:50 WIB
Sekolah Gratis di Jambi Kesulitan Fasilitas dan Bantuan Pemerintah
Jumat 26-09-2025,13:03 WIB