Leadership ala Zulmansyah
Menurut Saibansah, Zulmansyah dikenal dengan gaya kepemimpinan berkarakter kuat namun rendah hati. Besar di Riau, tanah Melayu yang sarat adab, ia paham benar bagaimana mendahulukan orang selangkah dan meninggikannya seranting. Kepada senior, ia memberi penghormatan; kepada yang lebih muda, ia memberi bimbingan dan kesempatan berkembang.
Dalam literatur, gaya ini dikenal sebagai servant leadership (kepemimpinan pelayan), yang menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi, membangun rasa percaya, dan memberdayakan (empowering) orang di sekitarnya.
“Andai Zulmansyah mementingkan egonya, tak akan terjadi Kongres Persatuan. Kongres ini lahir karena ia mengutamakan pemulihan marwah organisasi yang sempat terkoyak,” tegas Saiban.
Dukungan Pertama dari Kepri
Bagi Zulmansyah, dukungan dari Kepri memiliki arti khusus. Ia menyebutnya sebagai dukungan daerah pertama yang diserahkan langsung secara fisik.
“Banyak provinsi lain sudah memberi dukungan melalui surat, tapi Kepri menjadi yang pertama mengantarkannya langsung dengan bertatap muka. Terima kasih dari hati yang dalam,” ujarnya.
Visi “PWI HEBAT”
Zulmansyah mencuri perhatian ketika, sebagai Ketua PWI Riau dua periode, ia diundang Dewan Kehomatan PWI Pusat ke Jakarta dua tahun lalu untuk silaturahmi dan menyampaikan visi-misi PWI 2023–2028.
Saat itu, ia memperkenalkan gagasan PWI HEBAT—bukan sekadar slogan, tetapi akronim dari misi organisasi:
• H – Harmonis
• E – Empowering; Ekonomi wartawan harus Ditolong
• B – Bargaining power: PWI bermanfaat untuk semua